BKMT Kabupaten Kampar melaksanakan kunjungan studi tiru ke BKMT Kota Denpasar.

 

Denpasar, Bali (Konsep88.com) - Pengurus Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kabupaten Kampar yang dipimpin oleh Wakil Ketua II Hj. Elmi, S.Ag, M.Sy, mewakili Ketua BKMT Kabupaten Kampar Hj. Muslimawati Catur, melaksanakan studi tiru sekaligus bersilaturrahim dengan PD BKMT Kota Denpasar. Rombongan pengurus BKMT Kabupaten Kampar disambut langsung di Aula Restoran Ayam Bakar Wong Solo Denpasar, yang merupakan milik Ketua PD BKMT Kota Denpasar, Hj. Yayuk Herawati, S.Pdi, beserta beberapa pengurus lainnya pada hari Rabu (30/10).

 

Wakil Ketua II BKMT Kabupaten Kampar, yang didampingi oleh Ambar Rustantini sebagai Wakil Ketua IV, Hj. Dasnawilis, S.Ag, M.Sy sebagai Wakil Ketua VII, Hj. Nurasma, BA sebagai Wakil Ketua VIII, Dr. Mardiana selaku Sekretaris, dan Hj. Debbie Ricardo, SE sebagai Bendahara, menyampaikan tujuan kedatangan mereka beserta rombongan adalah untuk belajar dan meniru keunggulan yang dimiliki oleh BKMT Kota Denpasar serta strategi-strategi dalam mengembangkan organisasi tersebut.

 

Alasan BKMT Kabupaten Kampar memilih BKMT Kota Denpasar sebagai lokasi studi banding ini adalah karena kekaguman terhadap kemampuan BKMT Kota Denpasar dalam berkembang di tengah kondisi keminoritasan umat Muslim di Kota Denpasar, Bali.

 

Kami berharap organisasi BKMT Kabupaten Kampar akan terus berkembang dan mampu mencapai kinerja yang lebih baik di masa depan setelah memperoleh pengetahuan dari BKMT Kota Denpasar. Kami merasa kagum dan bangga karena BKMT Kota Denpasar dapat beroperasi dengan baik dan berkembang di tengah mayoritas non-Muslim di kota ini. Selain berfungsi sebagai wadah pengajian, dzikir, dan sholawat yang menjadi sarana ibadah dan penyebaran Islam, BKMT juga berperan sebagai mitra Pemerintah dalam melaksanakan berbagai program kerja di berbagai sektor, demikian disampaikan oleh Hj. Elmi saat memberikan sambutannya.

 

Wakil Ketua II BKMT Kabupaten Kampar menambahkan bahwa BKMT harus berupaya dan berikhtiar agar organisasi ini dapat menjadi lebih maju, produktif, inovatif, dan energik. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan komitmen dan kerja sama yang solid antara pengurus BKMT dan Majelis Taklim.

 

Wakil Ketua II ini juga menekankan bahwa BKMT sebagai salah satu organisasi dituntut untuk terus meningkatkan karya dan kemampuannya agar dapat mengikuti perkembangan pesat dalam masyarakat serta bersinergi dengan Pemerintah. Sementara itu, Ketua PD BKMT Kota Denpasar menyampaikan ucapan selamat datang kepada BKMT Kabupaten Kampar yang telah berkunjung ke Denpasar, Bali, khususnya ke BKMT Kota Denpasar.

 

Kami mengucapkan selamat datang kepada rombongan BKMT Kabupaten Kampar yang telah tiba di Provinsi Bali, khususnya di Kota Denpasar. Kami sangat menghargai kunjungan ini yang bertujuan untuk melakukan studi tiru serta menjalin silaturahmi antar pengurus BKMT. Semoga melalui pertemuan ini, kita dapat saling bertukar informasi dan program, sehingga organisasi BKMT dapat berkembang lebih baik di masing-masing daerah, ujar Ketua PD BKMT Kota Denpasar.

 

Ketua PD BKMT Kota Denpasar menjelaskan bahwa organisasi ini telah berdiri selama enam tahun, namun hingga saat ini masih mengalami kekurangan dukungan dari Pemerintah Daerah. Ia juga menambahkan bahwa akibat dari hal tersebut, BKMT Kota Denpasar harus melaksanakan semua program secara mandiri melalui pengurus.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa program yang dirancang bersama pengurus BKMT dan Permata majelis taklim Kota Denpasar sangat berbeda dengan BKMT di berbagai daerah lainnya, yang umumnya lebih fokus pada kegiatan keagamaan dan sosial. "Saya bersama rekan-rekan pengurus lainnya merancang program yang lebih terarah pada pembinaan perempuan muslim yang menjadi anggota BKMT Kota Denpasar, dengan tujuan untuk meningkatkan kecerdasan mereka melalui pengembangan keterampilan dan berbagai pelatihan. Ini juga merupakan visi kami dalam memajukan BKMT di Kota Denpasar," tuturnya.

 

Ketua PD BKMT Kota Denpasar menjelaskan bahwa meskipun hanya memiliki 15 pengurus, organisasi ini berhasil mengumpulkan 2000 anggota majelis taklim yang tersebar di seluruh wilayah Denpasar. Keberhasilan ini menunjukkan keistimewaan BKMT Kota Denpasar, yang mampu berkembang meskipun hanya mewakili 35% populasi Muslim di kota tersebut dan tanpa dukungan dari Pemerintah Daerah.

 

Beliau juga menguraikan beberapa program yang telah dilaksanakan dan yang akan datang, antara lain pelatihan MUA sebanyak 10 sesi, pelatihan origami, pelatihan garnis, pelatihan pembuatan aksesori, dan kelas memasak.

 

Kegiatan studi tiru ini diisi dengan sesi tanya jawab, berbagi program, serta pertukaran pengalaman, yang diakhiri dengan pemberian cinderamata. Acara ditutup dengan makan bersama dan sesi foto.(Adv)

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama