Batu Bersurat, XIII Koto Kampar,
(Konsep88) - Setelah melaksanakan sosialisasi Anti Bullying di berbagai sekolah
umum di Kabupaten Kampar, Forum Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan
Perempuan dan Anak (PUSPA) Madani Kampar yang dipimpin oleh Erni Haerani, S.Pd,
MM kini melanjutkan kegiatan tersebut di sejumlah Pondok Pesantren. Pada hari
ini, sosialisasi dilaksanakan di dua pondok pesantren, yaitu PP Darusakimah di
Kecamatan XIII Koto Kampar dan PP Alkaromah di Kecamatan Koto Kampar Hulu.
Dalam kesempatan ini, Rani, sapaan akrab beliau, turun langsung untuk
mendampingi para pengurus PUSPA Madani Kampar dalam memberikan pembekalan
kepada para santri dan santriwati, pada hari Sabtu (9/11).
Dalam sambutannya saat membuka Sosialisasi Anti Bullying, Rani menegaskan bahwa kehadiran Forum PUSPA Madani Kampar dan pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk menekan angka praktik Bullying yang meningkat di kalangan santri dan santriwati. Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh santri dan santriwati dalam menjalankan aktivitas belajar dan bergaul, terutama di lingkungan sekolah atau Pondok Pesantren.
"Bullying sering terjadi akibat senioritas, adanya siswa atau pelajar yang mengalami disabilitas, serta karena seseorang dianggap bodoh. Jika masalah ini tidak segera ditangani, maka akan berpotensi menimbulkan banyak korban dan merusak mental para santri kita," ungkap Rani.
Rani juga menyampaikan harapannya kepada pihak Pondok Pesantren untuk terus menjalin kerja sama dengan pihaknya, pemerintah daerah, dan para orang tua dalam upaya mencegah terjadinya permasalahan ini. Rani dan Forum PUSPA tidak turun ke lapangan tanpa persiapan; mereka memiliki narasumber yang kompeten dan memahami isu Bullying untuk menyampaikan sosialisasi ini. Salah satu narasumber yang hadir pada hari ini adalah Harmiyelmi, yang juga merupakan salah satu pengurus Forum PUSPA Madani Kampar, dan tampak didampingi oleh pengurus lainnya.
Harmiyelmi, yang akrab dipanggil
Buk Iyenk, memberikan sosialisasi dan pengetahuan dengan rinci mengenai isu
bullying. Ia menjelaskan bahwa bullying adalah perilaku agresif yang terjadi
secara berulang, disengaja, dan bertujuan untuk menyakiti, merendahkan, atau
mendominasi individu lain, baik secara emosional, fisik, maupun mental.
Bullying mencakup segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan oleh
individu atau kelompok yang lebih kuat. Selain itu, ia juga menguraikan istilah
lain yang berkaitan dengan bullying, yaitu penindasan dan perundungan.
Buk Iyenk menjelaskan kriteria yang menjadikan suatu tindakan dapat disebut sebagai bullying. Bagi pelaku, ejekan atau penindasan sering kali dianggap sebagai candaan, namun hal tersebut dapat berubah menjadi bullying jika korban merasa tidak senang dengan perlakuan tersebut. Di hadapan para santri dan santriwati serta pengajar, ia memaparkan beberapa jenis bullying. Pertama, bullying secara fisik, yang melibatkan tindakan agresif dengan tujuan menyakiti korban, baik secara individu maupun kelompok, seperti memukul, menendang, atau menjambak yang dapat mengakibatkan luka fisik. Kedua, bullying secara verbal, yang dilakukan melalui kata-kata negatif seperti mencaci maki, memfitnah, atau mengumpat, yang dapat menimbulkan rasa tersinggung dan sakit hati pada korban. Ketiga, cyberbullying, yaitu perilaku bullying yang terjadi di dunia maya.
Selanjutnya, diberikan penjelasan mengenai langkah-langkah yang harus diambil jika situasi tersebut terjadi. Para santri dan santriwati diharapkan untuk berani melaporkan kepada guru atau Guru BK mengenai pengalaman yang mereka alami, serta durasi kejadian tersebut. Mereka juga dianjurkan untuk melaporkan kepada orang tua, yang kemudian dapat meneruskan informasi tersebut kepada guru. Guru diharapkan untuk mengambil tindakan tegas dan mencari bantuan dari psikolog jika diperlukan.
Sosialisasi ini juga dilengkapi dengan kuis yang berkaitan dengan materi, diselingi dengan canda tawa bersama para santri dan santriwati. Forum PUSPA turut memberikan hadiah-hadiah sebagai bentuk keakraban dan untuk memotivasi para santri dan santriwati. Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama.(Adv)
Posting Komentar