Pekanbaru (Konse88) - Pelaksana Tugas (Plt) Staf Ahli Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru Syamsuwir, membuka secara resmi kegiatan Praktik Kerja Nyata (PKN) Terpadu Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Riau di halaman Kantor Kecamatan Kulim, Kamis (24/4/2025).
Dalam sambutannya, Syamsuwir menyampaikan harapan agar mahasiswa menjalani praktik ini dengan penuh kesungguhan sebagai bagian dari kurikulum pendidikan vokasi.“Kami ucapkan selamat menjalankan praktik kerja nyata.
Laksanakan kegiatan ini dengan baik karena ini merupakan bagian penting dari pembentukan kompetensi kalian sebagai calon tenaga kesehatan,” ujarnya.
Syamsuwir mengingatkan bahwa para mahasiswa hari ini adalah calon pemimpin masa depan yang akan membawa Indonesia menuju visi besar Indonesia Emas 2045. Ia menekankan pentingnya mempersiapkan diri sejak dini dengan dua kunci utama, kompetensi dan integritas.
“Tanpa kompetensi yang mumpuni dan integritas yang kuat, mustahil kita bisa bersaing di era globalisasi. Persaingan saat ini tidak hanya antarwilayah, tapi sudah pada tingkat global. Negara yang mampu menyiapkan SDM unggul akan menjadi pemenang,” jelasnya.
Ia mencontohkan kemajuan India dalam bidang teknologi, yang berhasil menempatkan banyak warga negaranya sebagai CEO perusahaan teknologi dunia.
Silicon Valley kini banyak diisi oleh tenaga profesional dari India karena fokus membangun kualitas SDM.Syamsuwir mengingatkan pentingnya menjaga integritas dalam setiap lini kehidupan. Kompetensi tanpa integritas akan sia-sia."Banyak akademisi hebat yang tersandung kasus karena minim integritas,” tegasnya.
Dalam konteks lokal, Syamsuwir memaparkan tantangan yang dihadapi Kota Pekanbaru. Salah satunya adalah tingginya angka pengangguran yang mencapai 4,63 persen atau sekitar 23.000 orang.Ia menyebut hal ini sebagai akibat dari tingginya arus migrasi dan banyaknya institusi pendidikan yang mencetak lulusan setiap tahunnya.Namun, hal itu belum dibarengi dengan kesiapan kompetensi.“Kami bahkan membuka peluang kerja ke luar negeri, seperti Jepang dan Jerman yang membutuhkan ribuan tenaga perawat. Namun, peminatnya sangat sedikit karena mentalitas untuk bekerja di luar negeri masih rendah,” ujarnya.
Syamsuwir juga menyoroti peran penting Poltekkes dan lembaga pendidikan vokasi lainnya dalam mencetak tenaga kesehatan profesional. Menurutnya, kesehatan merupakan layanan dasar masyarakat dan mendapat porsi 10 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sesuai amanat undang-undang.
Ia juga mengajak mahasiswa untuk bersinergi dalam mewujudkan kota yang sehat, bersih, dan terbebas dari banjir serta sampah. Pola pikir masyarakat harua diubah dalam membuang sampah.
"Buanglah sampah hanya pada pukul 21.00 hingga 05.00 pagi di tempat yang telah ditentukan. Agar tidak mengganggu keindahan dan kesehatan lingkungan,” serunya.Menutup sambutannya, Syamsuwir kembali mengingatkan agar mahasiswa menjaga nama baik pribadi dan institusi selama berada di tengah masyarakat. Ia berharap praktik kerja nyata ini bisa menjadi bekal penting bagi mahasiswa dalam menyongsong masa depan yang lebih baik.(syaf**)
Posting Komentar